Balikpapan - (25/12/23) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Balikpapan menggelar ibadah Natal dengan penuh kekhidmatan, yang dipimpin oleh Pendeta Charles Tobing dari Gereja Bethany. Acara ibadah Natal ini dihadiri oleh para narapidana dan petugas Rutan Balikpapan, menciptakan momen kebersamaan yang sangat istimewa di tengah suasana Natal.
Pendeta Charles Tobing, dalam khutbahnya yang penuh hikmat, menyampaikan beberapa ayat yang mengandung pesan moral dan penyemangat kepada para narapidana. Salah satu poin penting yang dibagikannya adalah bahwa sebagai manusia, kita diberi kesempatan untuk berubah. Ia menjelaskan bahwa lebih baik menjadi orang yang bodoh daripada menjadi orang yang keras kepala (bebal).
"Dalam kehidupan ini, kita semua diberi kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Orang yang bodoh masih memiliki kesediaan untuk belajar dan berkembang, sementara orang yang bebal cenderung menutup diri terhadap perubahan dan pembelajaran, " ujar Pendeta Charles Tobing.
Ia melanjutkan, "Proses perubahan dan pembelajaran membutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan dan tekad untuk menjadi lebih baik. Dalam setiap kesalahan, ada peluang untuk belajar dan memperbaiki diri."
Pendeta Charles Tobing juga menekankan pentingnya harapan dan kepercayaan dalam perjalanan hidup. "Natal adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan jalan hidup kita, memaafkan diri sendiri, dan memberikan ruang bagi perubahan yang positif. Mari kita menjadikan Natal ini sebagai momen yang membangun dan memupuk harapan untuk masa depan yang lebih baik, " tambahnya.
Acara ibadah Natal di Rutan Balikpapan bukan hanya sebagai wujud perayaan agama, tetapi juga sebagai sarana untuk memotivasi dan membimbing para narapidana agar tetap menjaga semangat positif dan berusaha untuk meraih perubahan yang positif dalam kehidupan mereka.